PANDEGLANG, ukara.id – Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani bermain engklek dan kelereng bersama anak-anak di lapangan Kodim 0601 Pandeglang. Selain itu, Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani bermain loncat karet dan oray-orayan.
Bermain engklek, kelereng, loncat karet, dan oray-orayan merupakan permainan tradisional warisan leluhur bangsa Indonesia, khususnya di Kabupaten Pandeglang.
Permainan tersebut ikut dimainkan Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional tahun 2025.
Selain di lapangan upacara Makodim, peringatan Hari Anak Nasional tahun 2025 juga diselenggarakan di Pendopo Bupati Pandeglang.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang Nuriah mengatakan, kegiatan Hari Anak Nasional ke-41 ini hari ini puncaknya pada hari ini, Rabu 23 Juli 2025.
“Hari Anak Nasional di Kabupaten Pandeglang baru kali ini diadakan dengan meriah. Ini tadinya saya khawatir tidak bisa terlaksana, tapi Alhamdulillah sampai tingkat desa bahkan Menteri PPPA juga hadir di Kecamatan Sobang memberikan support,” katanya di Pendopo Bupati Pandeglang, Rabu, 23 Juli 2025.
Nuriah menjelaskan, tujuan dari peringatan hari anak nasional ini, yakni penghormatan perlindungan dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa dan menjadikan anak sebagai subyek pembangunan yang dilibatkan dalam berbagai aspek kehidupan.
“Tema hari anak tahun ini, yaitu anak hebat Indonesia kuat menuju generasi emas 2045,” katanya.
Waktu tempat dan pelaksanaan tingkat Desa di Desa Kertasana, Kecamatan Pagelaran, tingkat kecamatan di Kecamatan Sobang. Kemudian puncaknya di tingkat kabupaten, pelaksanaan pada 23 Juli 2025. Di Makodim Pandeglang diikuti kurang lebih 500 anak.
“Kemudian permainan tradisional juga diikuti Ibu Bupati. Ikut main gundu (kelereng), loncat karet dan Ibu Bupati sangat lincah, saya juga kalah gak bisa lompat,” katanya.





